Persiapan Kedatangan Santri Tahap 1 di New Normal "Pesantren Tangguh"

Rapat Covid-19

Pemerintah akan menerapkan kebijakan new normal di tengah pandemi virus corona yang masih berlangsung hingga saat ini. Semua pihak bersiap, termasuk Kementerian Agama (Kemenag).

Kalangan Pondok Pesantren yang ingin segera membuka kembali kegiatan belajar mengajar mendapat tanggapan positif dari Pemeritah. Sistem belajar berasrama dinilai lebih aman karena akan memudahkan pengawasan daripada sekolah biasa yang harus pulang-pergi.

"Memang pesantren ini sudah banyak, karena keinginan untuk memulai pendidikannya. Tetapi karena masih dalam suasana COVID-19, maka itu perlu kita lakukan perencanaan yang matang dan penyiapan anggarannya," kata Wapres Ma'ruf Amin, dikutip dari Antara

"Sebenarnya pendidikan pesantren yang berasrama itu lebih aman COVID-19 dibandingkan dengan pendidikan yang non-asrama, karena yang non-asrama itu kan anaknya bolak-balik ke rumah, (tinggi) risikonya," tuturnya.

Sementara jika di Pesantren, pergerakan para santri untuk keluar pondok bisa diawasi dan dibatasi dengan penerapan aturan ketat sesuai protokol kesehatan.

Sumber: https://jurnalpresisi.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-15399392/persiapan-new-normal-pondok-pesantren-wapres-minta-dianggarkan-apbn

Rapat Covid-19 Rapat di Masa Pandemi Covid-19

Pesantren Babussalam telah menyiapkan sejumlah aturan terkait penerapan kebijakan new normal pesantren. Salah satunya adalah merespon dengan menindak lanjuti melakukan rapat secara online maupun secara offline yang dilakukan beberapa kali oleh Pengasuh Babussalam, demi mempersiapkan sebaik mungking kedatangan para santri.

Dalam rapat tersebut KH. M. Salmanudin Yazid (gus salman) selaku pimpinan pengasuh Babussalam dan juga Ketua PCNU Kab. Jombang berpesan pada sambutan awal rapat, “ Pesantren Babussalam harus betul-betul semaksimal mungkin mempersiapkan kedatangan santri, jangan sampai ada klaster baru yang muncul, apalagi dari pesantren, itu akan sangat fatal terhadap kepercayaan masyarakat serta perkembangan pesantren sendiri, bisa-bisa masyarakat tidak percaya dengan pesantren jika ada covid-19 di pesantren”. Kita harus belajar dari klaster sampoerna yang ada di Surabaya” pungkas beliau gus salaman. 12/6/2020.

Meskipun dalam rapat tersebut hanya sementara fokus pada Santri Lama, yang bisa didatangkan, akan tetap masih akan ada lagi rapat lanjutan untuk mempersiapkan penyambutan Calon Santri Baru 2020/2021, menunggu evaluasi dan kesiapan pesantren, sehingga semua santri bisa belajar dengan aman dan nyaman.

Ada sejumlah tahapan dan kewenangan yang harus dilakukan oleh para santri sebelum mereka kembali ke pesantren. Prosedur ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Menurut KH. Sa’dur Rohim Yazid (gus rohim), salah satu pengasuh di Babussalam dalam rapat tersebut, persiapan itu mulai dari rumah yang terdiri dari enam tahapan yakni:

“santri harus memastikan fisik dalam kondisi sehat dan mengisolasi diri selama minimal 14 hari sebelum kembali kepesantren; membawa peralatan makan minum sendiri dan diberi nama serta perlengkapan sehari-hari; membawa vitamin C, madu, dan nutrisi untuk ketahanan tubuh selama sebulan. Santri juga harus membawa beberapa masker dan hand sanitizer secukupnya”. Pungkas beliau gus rohim

Dalam rapat yang dilakukan beberapa kali oleh Yayasan, Pembina dan Pengasuh serta pengurus Majlis Tarbiyah Wa Ta’lim (MTT), akhirnya pada tanggal 12 Juni 2020, mendapatkan keputusan yang dianggap sudah maksimal, antara lain Jadwal Kedatangan, Protap Persiapan Menuju Pesantren, Kedatangan Santri, serta Kegiatan santri di dalam pesantren. Dan akan di koordinasikan ke Kelurahan,  Kecamatan, Kepolisian dan Satgas Covid-19, tentang persiapan kedatangan santri babussalam. Link surat dapat di download di bawah ini:

Maklumat Jadwal Kedatangan Santri Masa Pandemik Covid-19

 

 

BBS Online

Pondok Pesantren Al-Quran Babussalam adalah sebuah pondok pesantren di Jombang, Jawa Timur, Indonesia.

KOMENTAR