Haul Masyayikh Pondok Pesantren Babussalam

Haul masyayikh Pondok Pesantren Babussalam diawali dengan tahlilan bersama masyarakat kalibening dan sekitarnya beserta para santri pada hari Sabtu (7/09) malam. Acara yang di selenggarakan setiap satu tahun sekali, biasanya haul Pondok Pesantren Babussalam dilaksanakan setelah Hari Raya Idhul Adha, dikarenakan K.H Sa’durrokhim waktu itu masih melaksanakan ibadah haji, akhirnya pelaksanaan haul di undur.

Haul Pondok Pesantrem Babussalam dilaksanakan selama dua hari. Hari Sabtu (7/09) dan Ahad (8/09) dengan susunan acara :

Jum’at malam, 7 September 2019 : Tahlilan masyarakat.

Sabtu pagi, 8 September 2019 : Khataman Al-Qur’an dan pertemuan alumni.

Sabtu malam, 8 September 2019 : Ishari se-Jombang – Mojokerto.

Pada acara tahlilan ada pesan kesan yang disampaikan oleh K.H Sa’durrokhim Yazid selaku perwakilan keluarga besar Pondok Pesantren Babussalam saat acara sambutan. Beliau mengutarakan bahwa peran ulama Indonesia sudah mulai terasa sampai ke Makkah, yakni mewujudkan Islam yang Rahmatal Lil Alamin. Ketika beliau melaksanakan ibadah sholat Jum’at di Makkah, sang khatib menyampaikan khutbahnya dengan berdalilkan dari Imam Syafi’i. Hal ini membuat beliau tertegun dikarenakan madzab yang dipakai di sana adalah madzab Imam Malik. Jika peristiwa tersebut tidak dilandasi dengan sikap toleransi dan loyal masyarakat, maka nyawa adalah taruhannya. Demikian kurang lebih yang bisa disimpulkan dari apa yang beliau sampaikan.

Hal ini merupakan kebanggaan tersendiri. Islam yang bertujuan menjadi rahmat untuk semesta alam dan seisinya bisa terwujud di pentas bumi ini. Menciptakan Islam yang merangkul, bukan Islam yang memukul. Menciptakan Islam yang ramah bukan Islam yang marah. Semoga Islam yang kita impikan bisa segera terealisasikan agar Islam semakin jaya dan perdamaian dunia bisa terwujud. Amiiin