Khutbah Jum’at; Perayaan Maulid Sebagai Bentuk Kecintaan Kepada Nabi Muhammad SAW

Babussalam Online - Perayaan maulid nabi Muhammad SAW (Shallalahu ‘Alahi Wassalam) merupakan bentuk kecintaan kepada insan yang paling mulia, makhluk yang paling utama baginda Rasulullah Muhammad SAW. Itulah sebagian isi khutbah yang disampaikan pada Jum’at, 23 Oktober 2020 di Masjid Babussalam Kalibening Mojoagung. Bertindak sebagai khotib, Agus Dediek Kurniawan, Pengasuh Pondok Pesantren Babussalam Kalibening Mojoagung.

Setelah membaca hamdalah, sholawat, dan menyampaikan pesan untuk selalu meningkatkan taqwa kepada Allah SWT (Subhanallahu wa Ta’ala), serta membaca ayat al-Qur’an, Khatib menyampaikan bahwa “kita telah berada di bulan rabiul awal, bulan maulid nabi, bulan kelahiran Baginda nabi yulloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Pada bulan rabiul awal dari tahun ke tahun sejak pertama kali perayaan maulid ini dipun laksanakan pada awal abad ke-7 Hijriyah, umat Islam di berbagai belahan dunia merayakannya dengan penuh kegembiraan dan sukacita, namun di tahun ini bisa jadi perayaan maulid di berbagai negara tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya mengingat musim pandemi yang belum kunjung usai.”

Perayaan maulid ini bertujuan karena kelahiran nabi Muhammad SAW adalah nikmat dan rahmat teragung dari Allah SWT kepada kita sebagai umatnya nabi. Sehingga perayaan maulid ini merupakan bentuk syukur kepada Allah atas nikmat teragung yang diberikan.

“Adapun tujuan melaksanakan perayaan peringatan maulidun nabi Muhammad SAW nggih meniko karena kelahiran nabi Muhammad SAW ke muka bumi adalah nikmat dan rahmat teragung dari Allah SWT yang diberikan kepada kita sebagai umat nabi, peringatan perayaan maulid adalah bentuk syukur kita kepada Allah SWT atas nikmat yang sangat agung ini, dengan sebab beliau lah kita mengenal Allah SWT satu-satunya Tuhan yang berhak dan wajib disembah dengan sebab beliau lah kita mengenal Islam, satu-satunya agama yang benar, satu-satunya agama yang diridhoi oleh Allah, agama yang dibawa diajarkan oleh seluruh nabi dan rasul,” ungkapnya.

Perayaan maulid nabi juga dapat mengingatkan pada keagungan nabi Muhammad, keutamaan akhlaknya, perjuangannya, gambaran ketampanan dan keindahan jasadnya. Sehingga ketika dilantunkan pujian-pujian kepadanya akan terbawa suasana haru, hati terucap andai saja dapat kemuliaan bertemu dengan nabi meskipun dalam mimpi.

Hal ini senada dengan ungkapan khotib “perayaan maulid di bulan rabiul awal mengingatkan kita akan keagungan baginda nabi keutamaannya akhlaknya perjuangannya gambaran ketampanan dan keindahan jasad mulianya ketika dilantunkan pujian-pujian kepadanya dan jama’ah maulid mulai menyebut-nyebut namanya biasanya kita akan terbawa suasana haru dalam hati kita berucap andai saja aku mendapat kemuliaan bertemu dengan Baginda nabi meskipun dalam mimpi.”

Selain itu juga, diantara tujuan perayaan maulid agar dapat mengikuti sunnah-sunnah dan akhlak yang telah diajarkan nabi Muhammad SAW. Sesuai dengan penuturan khotib “termasuk tujuan diantara maulid nggih meniko kita meniru meniru mengikuti sunnah sunnah dan juga akhlak Rasulullah Muhammad SAW sebagaimana ada pelajaran tentang akhlak yang diajarkan Rasulullah, innama buitstu liutammima makarimal akhlaq, aku diutus untuk menyempurnakan akhlak akhlak yang mulia,” lanjutnya,” ungkapnya.

“Ma’asyirol muslimin rahimakumullah semoga kita semuanya tergolong orang-orang yang mencintai Rasulullah dan dicintai Rasulullah dan kita bisa mengikuti akhlak beliau yang mulia dan akhirnya kita tergolong umat yang mendapatkan syafaat dihari kiamat. Amin ya robbal alamin,” pungkasnya.

Oleh: Mohammad Nursalim

Cak_Noer

Pondok Pesantren Al-Quran Babussalam adalah sebuah pondok pesantren di Jombang, Jawa Timur, Indonesia.

KOMENTAR