• Lokasi : PP. Babussalam Kalibening

  • Tanggal Acara : 26, Sep 2025

  • Pukul : 13:00:00

Bhatsul Masa'il Problematika Zakat yang Terlambat


Perumus & Musohih : Agus Muhammad Nasiruddin M.Pd

Moderator               : M Fahmi Hidayatullah

Notulen                  : Syihabuddin 

  1. KETINGGALAN ZAKAT ( Sail : Kelas 4 Pi)

   Desk. Masalah :

         Suatu ketika dibulan Ramadhan, dimana setiap muslim memiiki kewajiban untuk membayar zakat, ketika itu Vely berada di pondok pesantren dan setiap santri dianjurkan membayar zakat di pondok. Saat itu diberikan dua opsi (pilihan) antara membayar zakat menggunakan uang (nempur di panitia) atau menggunakan beras.

         Vely memilih membayar zakat menggunakan beras, sehingga dia mendaftarkan diri untuk memesan beras sekaligus membayarnya.  Sebelum beras itu datang Vely jatuh sakit, dan 2 Hari kemudian dijemput orang tuanya. Karena sakitnya parah, ia kembali ke pondok setelah liburan Hari Raya. Saat kembali pondok, ternyata berasnya Vely masih ada di dalam kamar yang tentunya belum diserahkan ke panitia.

     Isykal Desk. :

  1. Critanya berdasarkan kisah nyata / fiksi ? ( Kls 4 Pa )

       Jawaban sa’il : Berdasarkan kisah nyata

  1. Pesannya di mana, panitia / orang lain ? ( Kls 5 Pa )

      Jawaban sa’il : Pesan di panitia

  1. sakitnya apa ? ( Kls 6 Pa )

      Jawaban sa’il : Sakit lambung dan sesak

  1. saat dirumah apakah ibunya tidak bertanya dia sudah zakat / belum ? ( Kls 6 Pa )

      Jawaban sa’il : Bertanya, dan anaknya menjawab sudah zakat di pondok

 

   Soal :

  1. Apakah Vely masih berkewajiban membayar zakat pada saat itu (pada saat dihari dia tahu zakatnya belum diserahkan ke panitia) ?
  2. Jika wajib, bagaimana cara membayar zakat tersebut ?

 

  Jawaban :

  1. Wajib membayarnya dengan cara mengqodho’
  • Dikarenakan kejadian tersebut disebabkan kelalaiannya, dan itu bukan termasuk udzur zakat, dan dia terkena hukum

المجموع الجزء ٦ ص ١٠٥ - ١٠٦ دار الفكر

لا يجوز تأخيرها عن يوم العيد وأنه لو أخرها عصى و لزمه قضاؤها وسموا اخراجها بعد يوم العيد قضاء

Artinya : “Tidak boleh menundanya setelah hari raya Idul Fitri, dan jika menundanya, ia telah durhaka dan wajib mengqadha. Mereka menyebutnya mengqadha setelah hari raya Idul Fitri”. ( Al-majmu’ Syarah Muhadzab Juz 6 Hal 105 )

 

حاشية البيجوري ج 1 ص ١١٦

ويحرم تأخيرها عنه بلا عذر كغيبة ماله اوالمستحقين، لا كإنتظار نحو قريب كجار وصالح فلا يجوز تأخيرها عنه لذالك بخلاف زكاة المال، فإنه يجوز تأخيرها له

Artinya : “Menunda zakat tanpa udzur hukumnya haram, seperti tidak memiliki harta atau orang yang membutuhkan, tidak diperbolehkan, kecuali menunggu orang terdekat, seperti tetangga atau orang shalih. Menunda zakat untuknya karena alasan tersebut tidak diperbolehkan, tidak seperti zakat harta yang boleh ditunda”. ( Hasyiah Al-baijuri Juz 1 Hal 116 ).

 

فتح المعين ص ٥١

 

و حَرُمَ تَأْخِيرُ هَا عَنْ يَوْمِهِ ) أَي الْعِيدَ بلاعُذْر كَغَيبَة مال أَوْ مُسْتَحِقٍ وَ يَجِبُ القَضَاءُ فورا لعصيانه

 

Artinya : Haram menunda zakat fitrah sampai melewati hari id bila tiada udzur yg menghalangi, misalnya tidak ada hartanya / mustahiqnya, dan wajib menggodho' seketika itu juga, karena kedurhakaannya.( Fathul muin  hal 51)

 

  • Tidak terkena hukum haram apabila dia mutlak karna lupa

الموسوعة الققهية الكويتية

أعددت زكاة الفطر قبل العيد لإعطائها إلى فقيرأعرفه، ولكنني نسيت إخراجها قبل صلاة العيد، وقد أخرجتها بعد الصلاة. فما الحكم؟

فأجاب: لا ريب أن السنة إخراج زكاة الفطر قبل صلاة العيد، كما أمر بهذا النبي ص م ، ولكن لا حرج عليك فيمافعلت، فإخراجها بعد الصلاة يجزيء والحمد لله.

         وإن كان جاء في الحديث أنها صدقة من الصدقات، لكن ذلك لا يمنع الإجزاء، وأنه وقع في محله، ونرجو أن يكون مقبولا، وأن تكون زكاة كاملة، لأنك لم تؤخر           ذلك عمدًا، وإنما أخرته نسيانًا.

وقد قال الله في كتابه العظيم: (ربنا لا تؤاخذنا إن نسينا أو أخطأنا) [البقرة: ٢٨٦]

                                                    

Artinya : Saya menyiapkan zakat fitrah sebelum Idul Fitri untuk diberikan kepada seorang fakir miskin yang saya kenal,tetapi saya lupa membayarnya sebelum salat Idul Fitri. Saya membayarnya setelah salat Idul Fitri. Apa hukumnya?

Aku menjawab: Tidak diragukan lagi bahwa sunah membayar zakat fitrah sebelum salat Idul Fitri adalah sebagaimana diperintahkan oleh Nabi (saw). Akan tetapi, tidak ada dosa bagimu atas perbuatanmu. Membayarnya setelah salat Idul Fitri sudah cukup, alhamdulillah.

 

  1. Membayarnya dengan cara fauron ( Seketika / langsung )

 

ا. تحفة المحتاج ج ٣ ص ٣٠٩

)ويحرم تأخيرها عن يومه) بلا عذر كغيبة مال او مستحق لفوات المعنى المقصود وهو  اغناؤهم عن الطلب فى يوم السرور. و يجب القضاء فوراً لعصيانه بالتأخير ومنه يُؤْخَذُ انه لو لم يَعْصِ به لنحو نسيان لا يلزمه الفور وهو ظاهر كنظائره

 

Artinya : Harus segera diqodlo' karena ketidaktaatannya dengan menundanya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa jika ia tidak menaatinya karena sesuatu seperti lupa, ia tidak wajib segera menebusnya, dan ini jelas seperti padanannya.

  • Langsung diberikan kepada Al ashnaf ( 8 golongan ).         

 Diberikan kepada teman sepondok yang giat belajar juga bisa, karna dia bisa dikategorikan sebagai Fiisabilliah, tapi yang lebih utama adalah diberikan pada orang faqir.

المجموع  للنووي ج 6 ص 190

قالوا ولو قدر على كسب يليق بحاله إلا أنه مشتغل بتحصيل بعض العلوم الشرعية بحيث لو أقبل على الكسب لانقطع عن التحصيل حلت له الزكاة لأن تحصيل العلم فرض كفاية (وأما) من لا يتأنى منه التحصيل فلا تحل له الزكاة إذا قدر على الكسب وإن كان مقيما بالمدرسة هذا الذي ذكرناه هو الصحيح المشهور

“Ulama berkata, ‘Apabila seorang mampu mendapatkan pekerjaan yang layak dan sesuai dengan kemampuannya, tetapi dia mengurungkan niat bekerja karena sibuk belajar agama; sebab kalau bekerja, dia tidak bisa fokus belajar dan tidak mendapatkan ilmu, maka dibolehkan memberikan zakat kepadanya. Karena, menuntut ilmu hukumnya fardhu kifayah. Akan tetapi, orang yang tidak sungguh-sungguh belajar tidak berhak menerima zakat bila dia mampu untuk bekerja, meskipun dia tinggal di madrasah. Ini adalah pendapat yang shahih dan masyhur.” (Kitab Almajmu’ Syarh Muhadzab)

قال تعالى في كتاب الكريم : إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۖ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ(التوبة : ٦٠)

Artinya : Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, amil zakat, hamba sahaya, orang-orang yang berhutang, fi sabilillah, dan Ibnu sabil; suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".(QS. At - taubah : 60)

KOMENTAR